Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
IHSG Diprediksi Melemah di Tengah Kuatnya Fundamental Ekonomi RI
8 Desember 2022 6:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) diprediksi melemah pada perdagangan Kamis (8/12). Pada perdagangan hari Rabu (7/12), IHSG ditutup melemah 1.07 persen di level 6818.752.
ADVERTISEMENT
Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan IHSG melemah di level support IHSG berada di 6.803, 6735 dan 6.679. Sementara level resistennya di 6.896, 6.956 dan 7.000.
"Berdasarkan indikator MACD mengindikasikan momentum bearish," kata Ivan dalam risetnya, Kamis (8/12).
Ivan merekomendasikan BBCA untuk dibeli. Menurut dia, BBCA menghadapi suatu support di level 8400 yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 78.6 persen dari wave dan diperkirakan akan rebound apabila harga tidak menembus ke bawah level tersebut.
"Trading buy pada rentang harga 8400-8450 dengan target harga terdekat di 8650," sambung Ivan.
Di sisi lain, Ivan juga merekomendasikan untuk hold ANTM. Sebab, ANTM diperkirakan meneruskan pembentukan wave pada skenario pola koreksi triangle dari wave B untuk menguji zona support 1825-1860.
ADVERTISEMENT
"Hold atau accumulative buy pada rentang harga 1860-1890 dengan target harga terdekat di 1990," terang dia.
Serupa, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pola gerak IHSG terlihat masih berada dalam tekanan yang masih tergolong besar di tengah kuatnya fundametal perekonomian Indonesia.
"Sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas tinggi," jelas William.
Saham yang direkomendasikan William di antaranya ITMG, JSMR, CTRA, GGRM, AKRA, BBNI, dan LSIP.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.